Rabu, 29 Juli 2009

box car racer = blink 182


Maunya sekadar iseng. Tapi justru tampak serius. fans Blink 182 protes. Jangan-jangan ini proyek pengganti Blink 182?

Nggak usah heran kalo secara musikalitas Box Car Racer (BCR) nyaris sama dengan Blink 182. Abis, band ini memang bikinan Tom DeLonge yang nggak lain leader band punk trio itu. Perannya menggarap album debut self titled, Box Car Racer sama pentingnya dengan saat album Blink 182. Box Car Racer emang mengadaptasi seluruh elemen terbaik yang ada pada Blink 182. Musik berciri punk yang diusung menampilkan nuansa pop yang kuat, diiringi meriahnya inovasi pukulan drum dan perkusi. Yang paling menonjol tentu aja karakter vokal Tom yang punya ciri khas. Musik BCR makin komplet dengan penambahan bebunyian dari piano, strings section, dan gitar akustik. Hal ini menunjukkan kalo sebagai konseptor, musisi kelahiran California ini mengeluarkan effort yang nggak kecil buat proyek sampingannya ini. Hasilnya, musik garapan Box Car Racer sama perfect dengan roots-nya. Bahkan agaknya Tom udah siap untuk menampilkan sebuah konser serius. Biar nyerempet Blink 182, Tom punya argumentasi soal ini. "Di sini gue bikin musik yang banyak kelebihannya, ada yang lebih dinamis, lebih pelan, lebih kenceng, lebih serius, dan lebih berat. Konsep musik yang gue bikin adalah memadukan unsur-unsur hardcore dengan groove dan rhythm dari hip hop. Makanya kadang ada musik yang kenceng banget, kadang ada juga yang pelan saat unsur akustik lebih dominan. Kesimpulannya apa yang gue bikin jauh berbeda," jelas musisi kelahiran 13 Desember ini panjang lebar. PENGARUH BLINK 182 Tom tampaknya memimpikan bermain musik dengan sebebas-bebasnya. Sejumlah pengamat musik bilang, di Blink 182, vokalis dan gitaris yang men-tatto seluruh lengan kirinya ini nggak bisa menghindar dari kepentingan industri rekaman yang komersial.

Padahal musik yang diusung Blink 182 justru sama sekali nggak ngikutin pakem musik komersil yang selama ini dianut oleh industri musik. Liat aja, gimana Blink 182 jarang merilis lagu dengan memakai formula basi (verse­chorus­verse­chorus­bridge­chorus­chorus). Tapi hasilnya memuaskan. Bahkan predikat hit singles diraih lewat lagu-lagunya dan penjualan album pun melesat.

Pakem yang sama juga masih dipake Tom di BCR. Barangkali yang lebih tepat, BCR adalah proyek pelampiasan emosi dalam bentuk lain.

Sayang proyek ini malah bikin sejumlah fans fanatik Blink 182 uring-uringan. Sejumlah pertanyaan bernada kritis muncul. Semuanya bernada sama. Kalo udah ada Blink 182, kenapa mesti bikin BCR yang jelas-jelas sama konsepnya. Malah ada yang rada sinis bilang, BCR adalah proyek buat menggantikan Blink 182. Belakangan malah timbul perdebatan sengit antara sesama fans, kadang menjurus ke pernyataan-pernyataan kasar.

Tom sendiri udah memberi pernyataan saat proyek ini jalan. Ia menegaskan Blink 182 nggak bakalan bubar. BCR cuma proyek senang-senang.

"Gue jamin nggak bakal ada kejadian Blink 182 bubar. Keduanya bisa sama-sama jadi favorit dengan alasan yang berbeda. Dan sejujurnya gue bakal kecewa banget kalo proyek ini ternyata lebih sukses dibanding band yang telah membesarkan gue," kata cowok 26 tahun itu.

Tom nggak menyangkal, pengaruh terbesar konsep musik proyek ini berasal dari band yang membesarkannya. Malah musisi yang doyan pake topi ini sempet menyatakan kalo niatnya menggarap proyek baru nggak lain adalah sebagai bentuk penghormatan kepada band-band yang udah dikaguminya sejak lama.

"Musik yang gue bikin di proyek baru ini secara langsung dipengaruhi oleh band yang menurut gue paling top, Fugazi dan Refused. Gue pingin menjadikan musik yang gue bikin ini sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah menjadikan musik sebagai pilihan utama gue," katanya bersemangat.

Sayang, pernyataan ini malah jadi ditanggapi kontra oleh fansnya. Soalnya, fansya banyak yang tau kalo Refused dan Fugazi sebetulnya juga proyek main-main. Sementara di mata fans, BCR nggak terlihat seperti proyek sembarangan.

Bukti lain, selain keseriusan Tom, juga ada nama personel Blink 182 lainnya di proyek ini. Siapa lagi kalo bukan Travis Barker. Travis adalah drummer Blink 182 dan merupakan duet setia Tom. Sama seperti Tom, Travis pun total berkiprah di proyek ini. Selain nge-drum, Travis turut juga menggarap sejumlah aransemen musik.Tapi mantan drummer Enema Of The State ini punya alasan, bahwa proyek ini cuma realisasi imajinasi liarnya semasa kecil.

Karena itulah, aksinya jadi tampak lebih dahsyat ketimbang saat ia main di Blink 182. Udah gitu, kebanyakan lagu di album Box Car Racer terinspirasi oleh gebukan drum Travis. Setiap memulai lagu, raungan gitar Fender Staratocaster Tom selalu berpatokan pada pattern yang dibikin drummer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar